Bersinergi, Polri - TNI Tangani Longsor di Jalan Besar Siantar-Parapat, Kini Akses Jalan Sudah Kembali Normal

SIMALUNGUN I DIAN24NEW.com

Bencana alam tanah longsor terjadi pada Sabtu (28/09/2024) sekitar pukul 19.00 WIB di Jalan Besar Siantar-Parapat,  tepatnya di simpang Soalon depan Gereja HKBP Resort Parapat,  Kabupaten Simalungun,  Sumatera Utara.  Peristiwa ini sempat menutup akses jalan utama yang  menghubungkan Kabupaten Simalungun menuju Kabupaten Toba,  sehingga  sempat menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut.

Tanah longsor ini terjadi akibat curah hujan yang  tinggi di wilayah Parapat dan  sekitarnya,  menyebabkan material berupa tanah dan  bebatuan runtuh menutupi sebagian besar jalan utama.  Kejadian ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang  cukup panjang dan  menghambat akses masyarakat yang  hendak melakukan perjalanan antara Kabupaten Simalungun dan  Kabupaten Toba.  Jalan yang  tertutup material longsor ini juga berada di area strategis,  yaitu dekat dengan Gereja HKBP Resort Parapat,  sehingga  pergerakan warga menjadi terhambat.

PLH. Kapolsek Parapat, AKP Jahoras Sinaga, SH,  bersama personel Polsek Parapat Polres Simalungun Polda Sumatera Utara,  TNI,  dan  masyarakat sekitar bergerak cepat untuk  menangani situasi tersebut.  AKP Jahoras Sinaga menjelaskan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Camat,  personel Koramil Parapat,  serta  warga setempat untuk  mengatasi longsor tersebut.  Dalam waktu singkat,  sinergi antara Polri,  TNI,  dan  masyarakat membuahkan hasil yang  signifikan.

Bencana alam ini terjadi pada hari Sabtu,  28 September 2024,  pukul 19.00 WIB.  Pada saat itu,  kondisi cuaca sedang buruk dengan  hujan lebat yang  menguyur daerah Parapat dan  sekitarnya.  Kondisi ini menyebabkan terjadinya tanah longsor yang  cukup parah hingga menutup akses jalan utama.

Lokasi tanah longsor ini terjadi di Jalan Besar Siantar-Parapat,  tepatnya di simpang Soalon depan Gereja HKBP Resort Parapat,  Kabupaten Simalungun.  Posisi ini merupakan jalan utama yang  sangat vital sebagai penghubung antara Kabupaten Simalungun dan  Kabupaten Toba.  Karena posisinya yang  strategis,  peristiwa longsor ini berdampak cukup besar terhadap arus lalu lintas dan  aktivitas masyarakat yang  melewati jalur tersebut.

Tanah longsor ini diduga terjadi akibat hujan lebat yang  menguyur wilayah Parapat dan  sekitarnya selama beberapa jam.  Kondisi tanah yang  labil dan  curam di sekitar area jalan besar Siantar-Parapat juga menjadi faktor utama yang  menyebabkan terjadinya longsor.  Akibatnya,  material tanah dan  bebatuan runtuh ke badan jalan dan  menyebabkan kemacetan serta gangguan lalu lintas di area tersebut.

Menanggapi peristiwa tersebut,  PLH. Kapolsek Parapat AKP Jahoras Sinaga, SH,  bersama personel Polsek Parapat segera turun ke lokasi untuk  melakukan pengaturan lalu lintas dan  mengurai kemacetan akibat tanah longsor.  Dengan sigap,  mereka berkoordinasi dengan personel TNI dari Koramil Parapat,  Camat,  serta  masyarakat setempat untuk  melakukan pembersihan material longsor yang  menutup jalan.

Tim gabungan ini bekerja keras membersihkan material tanah dan  bebatuan yang  menutupi jalan menggunakan alat-alat manual seperti cangkul,  sekop,  dan  bantuan alat berat.  Berkat kerja keras dan  kerjasama yang  solid antara Polri,  TNI,  dan  masyarakat,  dalam beberapa jam saja jalan yang  sempat tertutup akhirnya dapat kembali dibuka dan  dilalui oleh kendaraan.

AKP Jahoras Sinaga, SH,  menyampaiakan bahwa tindakan cepat dan  tanggap dari seluruh pihak yang  terlibat adalah kunci utama dalam  mengatasi bencana alam ini.  “Kami bersinergi dengan masyarakat dan  TNI untuk  memastikan akses jalan kembali normal sehingga masyarakat dapat melanjutkan aktivitasnya.  Ini merupakan wujud nyata bahwa kami,  anggota Polri,  hadir untuk  masyarakat dalam  kondisi apapun,” ujar AKP Jahoras Sinaga.

Selain itu,  Kapolsek Parapat dan  personel Polri lainnya juga melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi. (th)


Comment As:

Comment (0)